Wednesday, 19 October 2011

Hanya untuk orang yang mencintai dengan HATI

 Karena ini adalah luapan dari rasa hati
Perlukah dipertanyakan?
Mengapa buraq, begitu merindukan Sang Rasul
Sedang ia tidak pernah bertemu bahkan menatapnya
Perlukah dipertanyakan?
Dan jika aku seperti buraq itu
Tidak perlu heran, karena aku tidak sendiri
Wahai insan rasional
Kau tidak akan mengerti
Mengapa aku merindukannya
Karena ia hanya sebatas Pangeran dalam mimpiku
Hanya fatamorgana dalam lamunanku
Namun ia nyata bukan semu untukku
Alunan suaranya, semerdu suara Nabi Daud
Menghentikan detak jantungku sesaat
Melemahkan denyut urat nadiku
Hingga aku terpana
Aku ingin tersadar
Kemudian berlari mendekat bayangnya
Tapi.........
Terlalu tinggi gunung ku daki
Terlalu jauh bintang ku gapai
Bahkan terlalu terjal jurang yang ku susuri
Dia Pangeran cintaku di khayangan
Bertabur tahta bermandi permata
Disisinya adalah dambaan setiap bidadari
Hanya angan bagiku seekor pipit kecil
Berharap bersanding dengannya
Saatku terbuai akhirnya ku tersandung
Mampukah filosifis memaklumi
Rasa rindu yang tidak jelas arah menuju
Sedang aku mengenalnya
Hanya dikabarkan oleh anginya
Yang terhembus semilir 
Bukan mata dan otak yang berpikir.