Dalam membeli motor bekas pun juga diperlukan ketelitian terlebih jika Anda
membelinya di diler. Terutama yang dari awal sudah membuat Anda kepincut karena
bodinya yang kinclong, jangan tertipu,
Sesuaikan
harga jual dengan kondisi motor yang akan dibeli sehingga tidak ada kekecewaan
ke depannya. Karena masing-masing motor mempunyai kelebihan dan kekurangannya.
1. Bandingkan harga pasaran
Sebelum Anda melakukan pencarian motor bekas yang akan Anda beli, sebaiknya
lakukan cek harga motor di pasaran terlebih dahulu baik dari koran, majalah
atau mungkin bisa juga dari situs jual beli.
2. Periksa nomor rangka dan mesin motor
Periksa nomor rangka dan mesin motor, lalu sesuaikan dengan nomor rangka
serta nomor mesin yang tertera pada STNK maupun BPKB. Apabila sama belum tentu
motor tersebut asli.
Perhatikan lebih jelas apakah nomor rangka dan mesin motor adalah asli dan
bukan ketokan kasar (biasa penjual atau penadah motor curian mengubah nomor
rangka dan mesin dengan cara diketok).
3. Periksa kondisi fisik
Periksa kondisi body, spion, baut dan lainnya, apakah terlihat banyak
goresan, kondisi retak atau pun pecah, akan lebih baik jika semua yang menempel
pada motor adalah parts orisinil.
4. Periksa kondisi oli motor
Usahakan buka dan ukur oli motor yang ada di dalam mesin. Pastikan ukuran
oli tidak berlebihan, karena oli yang berlebih akan membuat suara mesin menjadi
lebih halus, sehingga dapat menyembunyikan suara asli motor yang mungkin
berbunyi kasar atau berisik.
5. Periksa speedometer
Pastikan agar tidak ada retak atau adanya bekas pembongkaran. Lihat jumlah
berapa km yang telah ditempuh oleh motor tersebut.
Jika di atas 20.000 km maka dapat dipastikan akan banyak sekali komponen
mesin yang akan segera Anda ganti. Tentunya akan membutuhkan anggaran yang
tidak sedikit.
6. Hidupkan mesin motor
Coba hidupkan mesin motor tersebut, apakah bisa stationer atau langsam.
Karena kondisi pada mesin yang tidak bermasalah sehingga dapat langsam pada
putarankurang lebih 1.500 rpm.
Serta pastikan juga bahwa tidak ada bunyi yang kasar di dalam mesin.
7. Cek perpindahan gigi
Jalankan kendaraan dan perhatikan posisi perpindahan gigi apakah terasa
sulit atau tidak. Apabila terasa sulit berarti menandakan kampas kopling motor
tersebut segera habis.
Selain itu, dengarkan suaranya jika mendesir pada saat motor berjalan,
kemungkinan besar gigi primer dari motor tersebut akan segera habis.
8. Periksa rangka atau sasis motor
Cek kelurusan roda motor depan dan belakang dan pastikan bahwa rangka atau
sasis motor
tersebut tidak ada yang
bengkok.
Jalankan sekitar 40km/jam dan tekan rem sedikit mendadak untuk pastikan
motor tidak sulit dikendalikan. Hal ini berguna untuk mendeteksi lurusnya sasis
dan poros stang atau setir.
9. Periksa kebocoran
Usahakan dapat mengetest motor lebih lama dan setelah dijalankan sekitar 500
meter.
Perhatikan apakah terlihat adanya oli yang bocor melalui sela-sela mesin. Sekaligus
mungkin ada air radiator yang bocor, bagi motor yang menggunakan radiator
pastinya.
10. Periksa kondisi kelistrikan
Cek juga sistem kelistrikan dan lampu-lampu. Apabila semua berfungsi,
berarti tidak ada kerusakan pada komponen dan kondisi aki motor tidak ada
permasalahan.
11. Periksa kondisi roda
Lakukan pengecekan terhadap kondisi roda. Bagaimana kelurusan antara roda
depan dengan roda belakang, hal ini untuk meyakinkan bahwa chasis atau rangka
tidak bengkok, motor yang mengalami jatuh atau benturan keras bisa menyebabkan
bengkok pada chasis.
12. Test ride
Setelah pengecekan semua sudah, lakukan finishing dengan melakukan test
ride.
Walaupun tadi sudah sedikit menjalankan motor bukan berarti tidak melakukan
test ride untuk mencoba handling saat berakselerasi, apakah ada yang janggal
atau tidak.