A. Pengertian Pemuda
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Peranan pemuda dalam masyarakat dan
bangsa telah digariskan dalam GBHN yaitu : 1). Pengembangan generasi muda dipersipkan
untuk kader penerus perjuangan bangsa
dan pembangunan nasional, dengan member bekal keterampila, kepemimpinan,
kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotism, idealism, kepribadian, dan budi
yang luhur. 2). Pengembangan wadah pembinaan generasi muda, seperti sekolah,
organisasi fungsional pemuda. 3). Perlu diwujudkan suatu kebijaksanaan masional
tentang kepemudaan secara menyeluruh dan terpadu.[1]
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
a. Kemurnian idealismenya
b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c. Semangat pengabdiannya
d. Sepontanitas dan dinamikanya
e. Inovasi dan kreativitasnya
f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.[2]
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan masyarakat, antara lain:
a. Kemurnian idealismenya
b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan yang baru
c. Semangat pengabdiannya
d. Sepontanitas dan dinamikanya
e. Inovasi dan kreativitasnya
f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya yang mandiri
h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat, sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.[2]
1. Sejarah Pemuda Di Indonesia
Indonesia
adalah salah satu negara yang berhasil merebut kemerdekaannya melalui
tangan-tangan pemuda pada kala itu. Dimulai dengan adanya organisasi pemuda
seperti Budi Utomo yang memplopori terjadinya kebangkitan nasional pada 20 Mei
1908, lalu dilanjutkan dengan adanya beberapa organisasi lainnya, hingga
terciptanya sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928. Dan puncaknya pada tahun 1945
tepatnya bulan Agustus tanggal 17 Indonesia berhasil memproklamasikan
kemerdekaannya. Meski itu bukan serta merta akhir dari semua perjuangan, namun
itulah awal bagi bangsa Indonesia untuk menunjukkan dirinya sebagai sebuah
negara besar di dunia ini.
Peranan
pemuda pada masa pemerintahan Soeharto tidak terlalu nampak terlihat, hal ini
disebabkan karena adanya pembatasan yang nyata dalam menyatakan pendapat
kemasyarakat umum. Setelah 32 tahun berkuasa akhirnya peranan pemuda pada tahun
1998 menunjukkan taringnya kembali sebagai penggerak bangsa. Pemuda berorasi
menuntut terjadinya reformasi dalam tubuh bangsa ini. Bersama Amien Rais, Gus
Dur, Sri Sultan Hamengkubuwono X, dan Megawati para pemuda berorasi menduduki
gedung DPR hingga akhirnya turunlah pemerintahan pada saat itu.
2. Masalah Remaja
Masalah-masalah
yang menyangkut generasi muda dewasa ini antara lain :
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
h. Pergaulan bebas
i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
Peran pemuda dalam masyarakatØ
a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya
c. Asas edukatif
d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa
e. Asas swakarsa
f. Asas keselarasan dan terpadu
g. Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi
3. Peran Media Massa
Ciri-ciri menyebabkan kecendrungan remaja melahap begitu saja arus informasi yang serasi dengan selera dan keinginan sebagai penapis informasi atau pemberi rekomendasi terhadap pesan-pesan yang di terima kini tidak berfungsi sebagai sediakala.
Ciri-ciri menyebabkan kecendrungan remaja melahap begitu saja arus informasi yang serasi dengan selera dan keinginan sebagai penapis informasi atau pemberi rekomendasi terhadap pesan-pesan yang di terima kini tidak berfungsi sebagai sediakala.
1. Dirasa menurunkan jiwa idealisme, patriotisme dan
nasionalisme dikalangan masyarakat.
2. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap
masa depannya.
3. Belum seimbang antara jumlah generasi muda dengan
fasilitas berpendidikan.
4. Kurangnya lapangan kerja/kesempatan kerja dan tingginya
jumlah pengangguran.
4. Perkembangan dan pembinaan
generasi pemuda
Pola dasar pembinaan dan pendidikan generasi muda di
tetapkan oleh menteri pendidikan dan kebudayaan dalam keputusan menteri
pendidikan dan kebudayaan nomor:0323/U/1978 tanggal 28 oktober 1978.
Pola dasar pembinaan dan
perkembangan generasi muda adalah:
Landasan
idiil :
pancasila
Landasan konstitusional :
Undang-Undang dasar 1945
Landasan
strategis :
Garis-garis Besar Haluan Negara
Landasan History :
Sumpah pemuda 28 oktober 1928 dan proklamasi kemerdekaan 17
agustus 1945.
Landasan
normatif :
Etika,tata nilai dan kebudayaan luhur.[3]
Tanpa ikut sertanya pemuda dalam pembangunan suatu
negara akan berjalan sulit,bukan karena pemuda sebagai lapisan masyarakat yang
cukup besar tetapi juga tanpa adanya kegairahan dan kreatifitas dalam
menciptakan pembangunan nasional akan berjalan sulit. [4]
Dalam
hal ini pengembangan dan pembinaan generasi antara
lain :
1) Asas edukatif
Pembinaan
dan pengembangan oleh unsure di luar generasi muda, didasarkan pada asas :
·
Ing ngarso sung tulodo
·
Ing madya mangun karso
·
Tut wuri handayani
2) Asas
persatuan dan kesatuan bangsa
3) Asas
swakarsa
Pembinan genarasi muda harus dapat menumbuhan dan
membantu mengembangkan kemauan generasi muda untuk membina dan mengembangkan
dirinya sendiri dan lingkungannya.
4) Asas
keselarasan dan terpadu
5) Asas
pendayagunan dan fungsional
Mengingat banyaknya organisasi pemuda saat ini maka
perlu diadakan penataanuntuk meningkatkan daya guna bagi pelaksanan program
generasi muda dalam prinsipnya dalam pembangunan nasional.
Arah
pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki
keselarasan dan
keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni.
a. Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
b. Orientasi dalam dirinya sendiri
c. Orientasi ke luar hidup di lingkungan[5]
a. Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
b. Orientasi dalam dirinya sendiri
c. Orientasi ke luar hidup di lingkungan[5]
B. Sosialisasi Pemuda
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.
a) Proses sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.
b) Media Sosialisasi
• Orang tua dan keluarga
• Sekolah
• Masyarakat
• Teman bermain
• Media Massa.
c) Tujuan Pokok Sosialisasi
• Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.[6]
Melalui proses
sosialisasi, seorang pemuda akan terwarnai cara berpikir dan
kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan
dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia
mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.
Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan
beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk.
Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu
melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaiman cara hidup dan bagaimana
cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan
berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar
kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya degnan sistem sosial.
Proses sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan
kebudayaan dan lingkungan sosial yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi
yang mementingkan nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu,
sosialisasi dititik beratkan pada soal individu dalam kelompok melalui
pendidikan dan perkembangannya. Oleh karena itu proses sosialisasi melahirkan
kedirian dan kepribadian seseorang. Kedirian (self) sebagai suatu prosuk sosialisasi,
merupakan kesadaran terhadap diri sendri dan memandang adanya pribadi orang
lain di luar dirinya. Kesadaran terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan
“aku” atau “saya” sebagai kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula
timbulnya kedirian :
- Dalam proses sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang lain memandang dan memperlakukan dirinya. Misalnya ia tidak disukai, tidak dihargai, tidak dipercaya; atau sebaliknya, ida disayangi, baik budi dandapt dipercaya
- Dalam proses sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak terhadap norma-norma sosial
Bertitik
tolak dari pengertian pemuda, maka sosialisasi pemuda dimulai dari umur 10
tahun dalam lingkungan keluarga, tetangga, sekolah, dan jalur organisasi formal
atau informal untuk berperan sebagai mahluk sosial, mahluk individual bagi
pemuda
C. POTENSI-POTENSI PEMUDA
Pemuda merupakan seorang anak
manusia yang menuju kedewasan, dan pemuda mempunyai potensi-potensi yang dapat
dikembangkan antara lain :
a.Idealis dan daya kritis :
secara sosiologis generasi muda belum mapan dalam tatanan yang ada , maka ia
dapat melihat kekurangan-kekurangan dalam tatanan dan secara wajar mampu
mencari gagasan baru.
b.dinamika dan kreatifitas.
c.keberanian mengambil resiko
d.optimis dan kegairahan semangat
e.sikap kemandirian dan disiplin murni
f.terdidik
g.keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan.
h.patriotismedan nasionalisme
i.sikap kesatria
No comments:
Post a Comment